Pulau Belitung juga tidak bisa dilepaskan dengan batu unik berwarna hitam bernama Satam, dan mungkin anda sudah familiar dengan nama Batu Satam ini, batu meteorite hitam (Black Meteorite) asal Pulau Belitung. Orang Belanda menyebutnya Billitonite. Sebagai orang Belitung asli, saya hanya menerima mentah-mentah saja akan nama Satam atau Billitonite ini, tanpa mempertanyakan asal mula mengapa batu unik ini bernama Billitonite dan memang, keterangan-keterangan akan hal ini bisa dikatakan sedikit.
Rasa penasaran berakhir dengan keterangan yang didapat pada sebuah buku yang berjudul De Ontwikkeling vanhet Billiton en van de Billiton Maatschappy, karangan J.C. Mollema, dimana tercatat seorang berkebangsaan Belanda yang bernama Ir. N. Wing Eston dari Akademi Amesterdam, Belanda, memberi nama bebatuan meteor ini dengan istilah Billitonite yang artinya Batu Pulau Belitung. Berdasarkan keterangan Mollema tersebut, jadi jelas sudah, asal mula nama Billitonite.
Sedangkan mengapa batu ini disebut Satam, konon istilah Satam diambil dari bahasa warga keturunan etnis Tionghoa yang berada di Belitung. Satam berasal dari dua kata, yaitu Sa dan Tam, dimana:
SA berarti pasir;
TAM berarti empedu.
Jadi Satam berarti Empedu Pasir sedangkan orang Belitung sendiri mengartikan Satam adalah Batu Hitam, berdasarkan karakteristik fisik batu yang berwarna hitam berkilat.
Batu Satam sendiri ditemukan pada saat penambangan timah di Belitung. Dan hanya orang-orang yang beruntunglah bisa menemukan Batu Satam. Uniknya, meskipun Bangka juga penghasil timah seperti Belitung, tidak ada sepotong cerita pun tentang penemuan Batu Satam dari pulau tetangga Belitung ini.
Kini, Satam yang dikenal juga dengan nama Billitonite, adalah souvernir dari Pulau Belitung. Memang tidak lengkap rasanya berkunjung ke Belitung tanpa membawa pulang souvenir ini.
Keberadaan Satam sendiri, kini oleh pemerintah Kabupaten Belitung, dijadikan icon Kota Tanjungpandan, sebuah replika Batu Satam raksasa, bisa anda temukan di Pusat Kota Tanjungpandan.
Tidak hanya itu, dipercaya Billitonite Satam ini juga memimiliki kekuatan supranatural, untuk mengetahuinya, silakan baca artikel sebelumnya yang berjudul Supranatural Batu Satam dari Pulau Belitong.
Rasa penasaran berakhir dengan keterangan yang didapat pada sebuah buku yang berjudul De Ontwikkeling vanhet Billiton en van de Billiton Maatschappy, karangan J.C. Mollema, dimana tercatat seorang berkebangsaan Belanda yang bernama Ir. N. Wing Eston dari Akademi Amesterdam, Belanda, memberi nama bebatuan meteor ini dengan istilah Billitonite yang artinya Batu Pulau Belitung. Berdasarkan keterangan Mollema tersebut, jadi jelas sudah, asal mula nama Billitonite.
Sedangkan mengapa batu ini disebut Satam, konon istilah Satam diambil dari bahasa warga keturunan etnis Tionghoa yang berada di Belitung. Satam berasal dari dua kata, yaitu Sa dan Tam, dimana:
SA berarti pasir;
TAM berarti empedu.
Jadi Satam berarti Empedu Pasir sedangkan orang Belitung sendiri mengartikan Satam adalah Batu Hitam, berdasarkan karakteristik fisik batu yang berwarna hitam berkilat.
Batu Satam sendiri ditemukan pada saat penambangan timah di Belitung. Dan hanya orang-orang yang beruntunglah bisa menemukan Batu Satam. Uniknya, meskipun Bangka juga penghasil timah seperti Belitung, tidak ada sepotong cerita pun tentang penemuan Batu Satam dari pulau tetangga Belitung ini.
Kini, Satam yang dikenal juga dengan nama Billitonite, adalah souvernir dari Pulau Belitung. Memang tidak lengkap rasanya berkunjung ke Belitung tanpa membawa pulang souvenir ini.
Keberadaan Satam sendiri, kini oleh pemerintah Kabupaten Belitung, dijadikan icon Kota Tanjungpandan, sebuah replika Batu Satam raksasa, bisa anda temukan di Pusat Kota Tanjungpandan.
Tidak hanya itu, dipercaya Billitonite Satam ini juga memimiliki kekuatan supranatural, untuk mengetahuinya, silakan baca artikel sebelumnya yang berjudul Supranatural Batu Satam dari Pulau Belitong.
BELI BATU SATAM DI SINI :
Ayo Lihat-Lihat Produk Kami
Klik link di bawah ini
( http://tokosatam.blogspot.com/ )
Ayo Lihat-Lihat Produk Kami
Klik link di bawah ini
( http://tokosatam.blogspot.com/ )